Sabtu, 17 Maret 2012

PPD " tahap dan tugas perkembangan"



PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG MASALAH
Remaja merupakan salah satu periode kehidupan yang dimulai dengan perubahan biologis pada masa pubertas dan diakhiri dengan masuknya seseorang ke dalam tahap kedewasaan. Dua ratus tahun yang lalu, periode ini tidak dikenali.
Kata-kata ‘remaja' belum digunakan, dan masa perkembangan hanya dibedakan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Munculnya kemampuan bereproduksi yang disebut dengan ‘pubertas‘ menjadi batas antara dua tahap perkembangan ini
Munculnya tahap remaja dalam periode kematangan seksual dan sosial ditandai dengan semakin berkembangnya kompleksitas masyarakat. Sejalan dengan makin beragamnya fungsi sosial, semakin meningkat pula kualifikasi yang diperlukan dalam dunia kerja. Hal ini mendorong berkembangnya pendidikan formal. Secara bersamaan, peraturan yang melarang penggunaan tenaga kerja anak-anak, semakin meningkatnya usia harapan hidup, dan faktor lain yang berpengaruh terhadap transformasi sosial memberikan sumbangan terhadap semakin mantabnya masa remaja sebagai salah satu tahap perkembangan yang penting.
Untuk waktu yang lama, remaja dimaknai sebagai masa transisi, tidak lebih dari masa selintas menuju kedewasaan, masa yang ditandai dengan instabilitas dan keresahan. Meskipun remaja bermasalah tidak bisa dianggap mewakili kelompok usia remaja secara keseluruhan, pada saat yang bersamaan remaja dipandang sebagai periode emosi yang tidak stabil dan terganggu, serta masa pemberontakan.
Saat ini, dengan pengetahuan ilmiah pada proses pengalaman remaja, masa remaja secara luas dipandang sebagai periode pertumbuhan yang bersemangat, dan kemajuan personal yang pesat. Pertumbuhan bukan secara murni terdiri dari aspek biologis dan pubertas, tetapi juga perubahan mental dan sosial yang membantu membentuk kepribadian masa dewasa.







BAB II
PEMBAHASAN
A.   Pengertian Tugas-tugas Perkembangan
            Robert Havighrust (Adam & Gullota, 1983) melalui perspektif psikososial berpendapat bahwa periode yang beragam dalam kehidupan individu menuntut untuk menuntaskan tugas-tugas perkembangan yang khusus. Tugas-tugas ini berkaitan erat dengan perubahan kematangan, persekolahan, pekerjaan, pengalaman beragama, dan hal lainnya sebagai prasyarat untuk pemenuhan dan kebahagiaan hidupnya.
Selanjutnya Havighrust (1961) mengartikan tugas-tugas perkembangan itu sebagai berikut :
A developmental task is a task which arises at or about a certain period in the life of the individual, successful achievement of which leads to his happiness and to success with later task, while failure leads to unhappiness in the individual, disapproval by society and difficulty with later task.
Maksudnya, bahwa tugas perkembangan itu merupakan suatu tugas yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan individu, yang apabila tugas itu dapat berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas-tugas berikutnya; sementara apabila gagal, maka akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada diri individu yang bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat, dan kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan tugas-tugas berikutnya.
Tugas-tugas perkembangan ini berkaitan dengan sikap, perilaku, atau keterampilan yang seyogianya dimiliki oleh individu, sesuai dengan usia atau fase perkembangannya. Hurlock (1981) menyebut tugas-tugas perkembangan ini sebagai social expectations. Dalam arti, setiap kelompok budaya mengharapkan anggotanya menguasai keterampilan tertentu yang penting dan memperoleh pola perilaku yang disetujui bagi berbagai usia sepanjang rentang kehidupan.
Setiap individu tumbuh dan berkembang selama perjalanan kehidupannya melalui beberapa periode atau fase-fase perkembangan. Setiap fase perkembangan mempunyai serangkaian tugas perkembangan yang harus diselesaikan dengan baik oleh setiap individu. Sebab, kegagalan menyelesaikan tugas-tugas perkembangan pada fase tertentu akan memperlancar pelaksanaan tugas-tugas perkembangan pada fase berikutnya.
Seorang ahli psikologi yang dikenal luas dengan teori-teori tugas-tugas perkembangan adalah Robert J. Havighust (Hurlock, 1990). Dia mengatakan bahwa tugas perkembangan adalah tugas yang muncul pada saat atau sekitar satu periode tertentu dari kehidupan individu dan jika berhasil akan menimbulkan fase bahagia dan membawa keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas berikutnya. Akan tetapi, kalau gagal akan menimbulkan rasa tidak bahagia dan kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas berikutnya. Tugas-tugas perkembangan tersebut beberapa diantaranya muncul sebagai akibat kematangan fisik, sedangkan yang lain berkembang karena adanya aspirasi budaya , sementara yang lain lagi tumbuh dan berkembang karena nilai-nilai dan aspirasi individu.
Munculnya tugas-tugas perkembangan, bersumber pada faktor-faktor berikut :
1.      Kematangan fisik, misalnya
a.       belajar berjalan karena kematangan otot-otot kaki
b.      belajar bertingkah laku, bergaul dengan jenis kelamin yang berbeda pada masa remaja karena kematangan organ-organ seksual.
2.      Tuntutan masyarakat secara kultural, misalnya
a.       belajar membaca
b.      belajar menulis
c.       belajar berhitung
d.      belajar berorganisasi.
3.      Tuntutan dari dorongan dan cita-cita individu sendiri, misalnya
a.       memilih pekerjaan
b.      memilih teman hidup.
4.      Tuntutan norma agama, misalnya
a.       taat beribadah kepada Alloh
b.      berbuat baik kepada sesame manusia.
               Tugas-tugas perkembangan mempunyai tiga macam tujuan yang sangat bermanfaat bagi individu dalam menyelesaikan tugas perkembangan, yaitu sebagai berikut:
1.      Sebagai petunjuk bagi individu untuk mengetahui apa yang diharapkan masyarakat dari mereka pada usia-usia tertentu.
2.      Memberikan motivasi kepada setiap individu untuk melakukan apa yang diharapkan oleh kelompok sosial pada usia tertentu sepanjang kehidupannya.
3.      Menunjukkan kepada setiap individu tentang apa yang akan mereka hadapi dan tindakan apa yang diharapkan dari mereka jika nantinya akan memasuki tingkat perkembangan berikutnya.
Tugas-tugas perkembangan ada yang dapat diselesaikan dengan baik, ada juga yang mengalami hambatan. tidak dapat diselesaikannya dengan baik suatu tugas perkembangan dapat menjadi suatu bahaya potensial yang menjadi penghambat penyelesaian tugas perkembangan, yaitu sebagai berikut :
a)       Harapan-harapan yang kurang tepat, baik individu maupun lingkungan sosial mengharapkan perilaku di luar kemampuan fisik maupun psikologis.
b)      Melangkahi tahap-tahap tertentu dalam perkembangan sebagai akibat kegagalan menguasai tugas-tugas tertentu.
c)      Adanya krisis yang dialami individu karena melewati satu tingkatan ke tingkatan yang lain.

B.     Keragaman Tugas-Tugas Perkembangan
Menurut Havighurst, ada sejumlah tugas perkembangan yang harus diselesaikan dengan baik oleh remaja, yaitu sebagai berikut :
A.    Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita.
a.       Hakikat Tugas, Mempelajari anak perempuan sebagai wanita dan anak laki-laki sebagai pria, dan belajar memimpin tanpa menekan orang lain.
b.      Dasar Biologis, Secara bologis manusia terbagi atas dua jenis, yaitu laki-laki dan perempuan. Kematangan seksual dicapai selama masa remaja ini.
c.       Dasar Psikologis, Peserta didik belajar untuk bertingkah laku sebagai orang dewasa sedang dalam jenis kelamin lain peserta belajar menguasai keterampilan sosial.
B.     Mencapai Peran Sosial Pria dan Wanita
a.       Hakikat Tugas, Mempelajari Peran Sosial Sebagai Pria dan Wanita berdasarkan jenis kelamin.
b.      Dasar Biologis, Ditinjau dari kekuatan fisik si gadis menjadi orang yang lebih lemah bila di bandingkan dengan pria.
c.       Dasar Psikologis



C.     Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan secara Efektif
a.       Hakikat Tugas, Menjadi bangga keadaan atau sekurang-kurangnya toleran dengan tubuh sendiri serta menggunakannya secara efektif.
b.      Dasar Biologis, Perkembangan peserta didik di sertai dengan pertumbuhan fisik dan seksual.
c.       Dasar Psikologis
d.      Perubahan bentuk tubuh disertai dengan perubahan sikap dan minat peserta didik.
D.    Mencapai kemandirian kemandirian Emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya.
a.       Hakikat Tugas, Bertujuan untuk membebaskan sifat kanak-kanak yang selalu menguntungkan diri pada orang tua.
b.      Dasar Biologis, Tugas ini terletak pada kematangan seksual individu
c.       Dasar Psikologi, Pada masa ini peserta didik mengalami sikap ambiualen terhadap orang tuanya.
E.     Mencapai jaminan kebebasan ekonomis
a.       Hakikat tugas, Ini adalah merasakan kemampuan membangun kehidupan sendiri.
b.      Dasar biologi, Tak ada dasar biologis yang berarti untuk, melaksanakan tugas ini meskipun kekuatan dan keterampilan fisik memang sangan bermanfaat untuk mencapai tugas ini.
c.       Dasar psikologis, Berkaitan erat dangan hasrat untuk berdiri sendiri.
F.      Memilih dan menyiapkan lapangan pekerjaan
a.       Hakikat tugas, Ini adalah memilih pekerjaan yang memerlukan kemampuan, serta mempersiapkan pekerjaan ini.
b.      Dasar biologis, Ukuran dan kekuatan badan pada sekitar usia 18 tahun sudah cukup kuat dan tangkas untuk memiliki dan menyiapkan diri memperoleh sesuatu lapangan pekerjaan.
c.       Dasar psikologis, Dari hasil penelitian mengenai minat di kalangan peserta didik, ternyata pada kaum peserta didik yang berusia 16 sampai 19 tahun, minat yang utama tertuju untuk pemilihan dan mempersiapkan lapangan pekerjaan.
G.    Persiapan untuk memasuki pekerjaan dan kehidupan berkeluarga
a.       Hakikat tugas, Ini adalah mengembangkan sikap yang positif terhadap kehidupan berkeluarga dan mempunyai anak, khusus untuk gadis inilah memperoleh pengetahuan pengalaman yang penting bagi pengelolaan rumah dan pengurusan anak.
b.      Dasar biologis, Hasil kematangan seks yang normal adalah ketertarikan antar lawan jenis kelamin, ketertarikan ini menjadi perkawinan.
c.       Dasar psikoilogis, Sikap peserta didik terhadp perkawinan varibilitasnya besar ada yang menunjukkan ras takut, ada pulka yang menunjukkan perkawinan adalah sebagai kebahagian hidup
H.    Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep yang penting kompetensi kewarganegaraan Negara
a.       Hakikat tugas, Ini adalah mengembangkan konsep tentang hukum politik, ekonomi, dan kemasyarakatan yang penting untuk kehidupan bermasyarakat.
b.      Dasar biologis, Sistem saraf dan otak telah mencapai tahap ukuran kedewasaan pada usia 14 tahun.
c.       Dasar psikologis, Sebagai hasil dari kombinasi perbedaan biologis yang dibawa sejak lahir dan perbedaan pengalaman, adolesen menunjukkan kemampuan kejiwaan yang cukup besar, perbedaan individu dalam perkembangan kejiwaan ini secara prinsipil erat hubungannya dengan konsep-konsep, minat dan motovasi.
I.       Mencapai dan menharapkan tingkah laku sosial yang bertanggung jawab

a.       Hakikat tugas, Ialah berpartisipasi sebagai orang yang bertanggung jawab dalam kehidupan masyarakat dalam bertingkah laku.
b.      Dasar biologis, Tidak ada, tugas ini berkaitan erat dengan masyarakat terhadap individu, kecuali kalau menerima adanya insting sosial pada manusia ataupun memandang alttruisme yang dilakukan peserta didik merupakan sublimasi dari pada dorongan seks.
c.       Dasar psikologis, Proses untuk mengikat individu kepada kelompok sosialnya berlangsung sejak orang dilahirkan.
J.       Memperoleh suatu himpunan nilai-nilai dan sistem etika sebagi pedoman tingkah laku.
a.       Hakikat tugas, Membentuk suatu himpunan nilai-nilai yang realisasinya memungkinkan mengembangkan niat yang ditandai untuk merealisasikan nilai-nilai, mendefinisikan tempat menusia dalam dunia fisik dan dalam hunbungannya dengan manusia lain, gambaran dunia dan suatu nilai untuk kepentingan hubungan dengan yang lain.
b.      Dasar psikologis, Fakta hasil observasi menunjukkan bahwa banyak anak muda yang menaruh perhatian pada problem filosofis dan agama.

C.    Usaha Sekolah untuk Membantu Pencapain Tugas Perkembangan
1.      Usaha membatu pencapaian tugas no. 1, diantaranya :
a.       Membahas dalam diskusi kelompok tentang sikap yang mengutamakan kepentingan orang lain dan penampilan menarik perlu bagi remaja untuk membina keakraban dengan lawan jenis.
b.      Melatih siswa untuk selalu bersikap positif, altruistik, empati, control emosi dan penampilan menarik
2.      Usaha membantu tugas perkembangan no.2, diantaranya:
a.       Melakukan bimbingan kelompok yang terjadwal
b.      Melatih mereka untuk melaksanakan peranan baik sebagai wanita dan sebagai pria sesuai dengan nilai agama, ilmu pengetahuan dan adat istiadat.
c.       Menciptakan kondisi belajar yang mepupuk kerjasama agar masing-masing remaja dapat melaksanakan peranannya sesuai dengan jenis kelamin
d.      Memberi model teman sebaya, guru dan orang yang dikagumi remaja tentang peranan-peranan yang disesuaikan dengan jenis kelamin.
3.      Usaha membantu tugas perkembangan no. 3, diantaranya:
a.       Memberikan informasi tentang bagaimana merawat  fisik sesuai dengan jenis kelamin
b.      Melakukan diskusi atau bimbingan kelompok untuk membahas permasalahan yang menyangkut perawatan dan mengunakan fisik mereka dengan sebbaik-baiknya.
4.      Usaha membantu pencapaian tugas perkembangan no. 4, diantaranya :
a.       Diskusi atau bimbingan kelompok yang membahas mengapa dan bagaimana emosi remaja yang mandiri dan cara mengatasi emosi yang dialami remaja.
b.      Personel sekolah harus menampilkan emosi yang positif.
c.       Guru menghargai dengan sifat menyokong remaja yang menampakan emosi yang positif.
d.      Membicarakan dengan orang tua tentang bagaimana bertingkah laku emosional positif terhadap remaja agar remaja berkembang emosinya secara positif.
5.      Usaha membantu tugas perkembangan no. 5, diantaranya:
a.        Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengelola koperasi sekolah
b.      Melakukan pengembangan bakat khusus yang benar-benar dapat digunakan untuk mencari penghasilan pada masa sekarang atau masa yang akan datang.

6.      Usaha membantu tugas perkembangan no. 6, diantaranya :
a.        Memperkenalkan potensi-potensi yang dimiliki
b.      Memperkenalkan berbagai pekerjaan yang dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat dalam rangka memelihara dan memanfaatkan potensi
c.       Membantu kayakinan dalam diri remaja tentang kerja keras
d.      Memberi penilaian yang tinggi kepada remaja-remaja yang kreatif dalam melakukan hal yang positif.
7.      Usaha membantu tugas perkembangan no.7, diantaranya :
a.        Memberikan pengalaman menyusun kurikulum
b.      Melakukan metode pembelajaran yang mengaktifkan siswa untuk memecahkan masalah-masalah.
c.       Metode pembelajaran untuk mengerjakan kerjasama
8.      Usaha dalam membantu tugas perkembangan no. 8, diantaranya:
a.       Memperkaya siswa tentang kehidupan sosial
b.      Memperkenalkan siswa remaja secara langsung kepada kehidupan lembaga sosial yang nyata.
9.      Usaha pencapaian tugas no. 9, diantaranya:
a.       Memperkenalkan filsafat hidup sesuai dengan nilai-nilai agama, ilmu pengetahuan dan budaya.
b.      Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengamati sampai seberapa jauh filsafat hidup berperan dalam kehidupan keluarga.

D.    Usaha Pendidikan dalam Mengembangkan Tugas-Tugas Perkembangan Remaja
Rekomendasi dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.      Perlu adanya upayapenyempurnaan kebijakan berhubungan dengan pelaksanaan program  Pendidikan Budi Pekerti di Sekolah
2.      Pendidikan budi pekerti perlu diintegrasikan dalam mata pelajaran civics, pendidikan agama, dan mata pelajaran lain yang relevan.
3.      Perlu dirumuskan kebijakan pendidikan yang bersinergis dalam rangka mewujudkan lingkungan sosial yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan nilai-nilai budi pekerti dalam diri siswa, dalam ketiga lingkungan pendidikan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Implikasinya:
1.       Melakukan kajian ulang tentang kekuatan dan kelemahan dalam pengajaran PMP dan PPKn, sehingga tidak cukup berkesan dalam pembinaan budi pekerti siswa
2.      Merumuskan Program Pendidikan Budi Pekerti dan strategi pelaksanaannya, yang lebih sesuai dengan tuntutan masyarakat, yakni menjadi sarana yang efektif dalam rangka pembinaan kepribadian siswa
3.      Merumuskan program pengintegrasian materi pendidikan budi pekerti dalam mata
pelajaran civics, pendidikan agama, dan mata pelajaran lain yang relevan
4.      Merumuskan norma dan strategi kerja sama yang bersinergik dengan orang tua/wali dalam rangka pembinaan budi pekerti siswa
5.      Menyusun dan melaksanakan program pembinaan kemampuan profesional dan kepribadian guru, sehingga guru dapat menjadi sosok teladan yang berwibawa di hadapan siswa
6.      Merumuskan norma kehidupan sekolah, sebagai acuan bagi guru, karyawan dan siswa, dalam rangka mewujudkan lingkungan sosial yang kondusif, memberikan keteladanan, dan membiasakan pengalaman norma-norma sosial yang ideal kepada siswa
7.      Menyusun program pengkajian ulang tentang kebijakan evaluasi pendidikan yang berhubungan dengan mata pelajaran yang memuat materi pendidikan budi pekerti saat ini
8.      Merumuskan kerja sama yang bersinergik dengan berbagai instansi terkait














BAB III
KESIMPULAN
            Havighrust mendefinisikan tugas perkembangan, adalah tugas yang muncul pada saat atau sekitar suatu periode tertentu dari kehidupan individu, yang jika berhasil akan menimbulkan fase bahagia dan membawa kearah keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas berikutnya. Akan tetapi, kalau gagal akan menimbulkan rasa tidak bahagia dan kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas berikutnya.
           Semua tugas perkembangan pada masa remaja dipusatkan pada pusakan penanggulangan sikap dan pola perilaku yang kekanak-kanakan dan mengadakan persiapan untuk menghadapi masa dewasa. Ada sejumlah tugas perkembangan remaja yang penting, yaitu :


a)      Mencapai hubungan yang baru dan lebih masak dengan teman sebaya baik sesama jenis maupun lawan jenis
b)      Mencapai peran sosial maskulin dan feminine
c)      Menerima keadaan fisik dan dapat mempergunakannya secara efektiF.
d)     Mencapai kemandirian secara emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya
e)      Mencapai kepastian untuk mandiri secara ekonomi
f)       Memilih pekerjaan dan mempersiapkan diri untuk bekerjA.
g)      Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan dan kehidupan keluarga
h)      Mengembangkan kemampuan dan konsep-konsep intelektual untuk tercapainya kompetensi sebagai warga Negara
i)        Menginginkan dan mencapai perilaku yang dapat dipertanggungjawabkan secara social
j)        Memperoleh rangkaian sistem nilai dan etika sebagai pedoman perilaku. (Havighurst dalam Hurlock, 1973).
Tidak semua remaja dapat memenuhi tugas-tugas tersebut dengan baik. Menurut Hurlock (1973) ada beberapa masalah yang dialami remaja dalam memenuhi tugas-tugas tersebut, yaitu:
1.      Masalah pribadi, yaitu masalah-masalah yang berhubungan dengan situasi dan kondisi di rumah, sekolah, kondisi fisik, penampilan, emosi, penyesuaian sosial, tugas dan nilai-nilai.
2.      Masalah khas remaja, yaitu masalah yang timbul akibat status yang tidak jelas pada remaja, seperti masalah pencapaian kemandirian, kesalahpahaman atau penilaian berdasarkan stereotip yang keliru, adanya hak-hak yang lebih besar dan lebih sedikit kewajiban dibebankan oleh orangtua.




DAFTAR PUSTAKA

Yusuf, Syamsu. (2008). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Hurlock, Elizabeth B. (1980). Psikologi Perkembangan. Jakarta : Erlangga.
Ali, Mohammad. Psikologi Perkembangan : Aksara
http://lmupsikologi.wordpress.com/2009/12/11/tugas-perkembangan-remaja/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar