KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadiratan Allah
SWT. Karena atas rahmat dan hidayah-Nya, Penulis dapat menyelesaikan laporan “Makalah
Busana Pria” dengan baik.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu
dosen yang telah memberikan sumbangsih pengetahuannya, baik secara materi
maupun non materi. Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam
menyelesaikan laporan ini, sehingga penulis mengharapkan kritik dan sarannya
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan kedepannya.
Untuk semua itu, penulis mengucapkan terima
kasih segala pertolongan yang telah diberikan dibalas oleh Allah SWT. Penulis
berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi perkembangan busana
kedepannya.
Padang, 1
juni 2011
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Batasan Masalah
C. Tujuan
D. Keguaan penulisan
BAB II
Pembahasan
A.
Pola Dasar Pria Dewasa
B.
Macam-Macam Pakaian Pria
C.
Trik Pemilihan Pakaian Pria
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pada
masa era globalisasi ini perkembangan busana sudah semakin pesat, baik itu
busana wanita maupun busana pria. Dalam memilih model busana terutama busana
pria, pilihlah model yang sederhana yang sesuai dengan kesempatan. Penggunaan garis-garis dan detailnya haruslah terlihat
tegas dan kaku. Busana batik ini dapat
dipakai pada acara pesta ataupun acara resmi.
Modelnya
pun tidak jauh berbeda dengan kemeja-kemeja pria biasanya, yaitu krah kemeja
atau krah board, kantong vest disamping kiri, manset pada ujung lengan
disertai dengan 2 buah flui dan kancing tersembunyi pada tengah muka. Perubahan jas pria memang tidak secepat busana
perempuan yang bisa berganti tiga bulan sekali. Detail perubahan jas pria, seperti desain, warna dan
gaya pun tidak terlihat dengan jelas. Kenyamanan, potongan, dan karakter
tubuh si pemakailah yang menjadi andalan bagi busana resmi kaum adam ini.
B.
Batasan Masalah
1.
Menjelaskan macam-macam busana pria
2.
Bagaimana trik membeli pakaian pria
C . Tujuan Penulisan
a.
Memenuhi
tugas pada mata kuliah busana pria
b.
Merealisasikan
ilmu teori yang didapat oleh mahasiswa.
c.
Mendisiplinkan
mahasiswa untuk lebih sistematis dalam penyelesaian tugas yang diberikan.
d.
Menjadikan produk yang bermutu dan berdaya jual tinggi,
Menambah wawasan ilmu dalam bidang busana ini sendiri
D. Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Sebagai wacana bagi kita semua akan akan besarnya
pengaruh trend mose terhadap perkembangna pakaian, kususnya untuk palaian
pria.
2.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan suatu siasat
pada pembaca untuk lenih mengembangkan ide pakian
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pola Dasar
Pria Dewasa
Sebelum menggambar pola dasar badan untuk pria terlebih
dahulu diambil ukuran. Ukuran yang diperlukan untuk
menggambar
pola dasar untuk pria, hanya membutuhkan empat jenis
ukuran, yaitu
lingkar badan, lingkar leher, panjang bahu dan panjang
punggung.
Dibawah ini dapat dilihat cara
mengambil ukuran satu persatu.
1). Lingkar badan, diukur sekeliling badan terbesar
ditambah 4 cm
2). Panjang bahu, diukur dari bahu
tertinggi pada leher sampai bahu
terendah
3). Lingkar leher, diukur sekeliling pangkal
leher
4). Panjang punggung, diukur dari tulang leher
Belakang dalam posisi lurus sampai batas
pinggang.
Ukuran yang di butuhkan :
Lingkar badan = 86 cm
Lingkar leher = 40 cm
Panjang bahu = 17 cm
Panjang Punggung = 46 cm
Keterangan pola dasar pria
A - B = adalah ½ lingkar badan.
B - B1 = 3 cm
B1 - D = panjang punggung.
Buat garis empat persegi A – B – D – C
A - E = ½ A - B,
C - F = ½ C - D.
Hubungkan E dan F dengan garis putus-putus.
B - G = 1/6 lingkar leher ditambah 1 cm, hubungkan B1
dengan G
seperti gambar.
B1 - H = ½ ukuran panjang punggung, buat garis horizontal dari H ke
J.
E - E1 = 3 cm, dibuat garis datar kekiri dan kanan.
G - I = ukur panjang bahu
H - H1 = ½ lebar punggung, dibuat garis vertikal sampai garis bahu.
Hubungkan I dengan K seperti gambar (lingkar kerung lengan pola
belakang)
A - A1 = 1/6 lingkar leher ditambah 1 cm.
A - A2 = 1/6 lingkar leher ditambah 1,5 cm.
Hubungkan A1 dengan A2 seperti gambar (leher bagian muka).
A1 - d = panjang bahu.
J - J1 = ½ lebar muka, dibuat garis vertikal sampai garis bahu di
namakan titik d1.
Hubungkan d dengan K seperti gambar (lingkar kerung lengan pola
bagian muka)
B. Macam-Macam
Pakaian Pria
1.
Kemeja (Shirt)
Kemeja merupakan busana yang dikenakan pada badan
bagian atas dengan bentuk longgar. Kemeja ini bisa digunakan untuk pria atau wanita.
(Lihat Gambar 1.20).
Gambar 1.20
Macam-macam kemeja
2. Celana (Pant)
Celana merupakan busana yang digunakan pada tubuh
bagian bawah
dimulai dari bagian pinggang dengan menggunakan dua
lubang. Menurut penggolongannya, celana bisa dikelompokkan berdasarkan
panjang dan silhouttesnya.
1) Panjang
Celana
Berdasarkan panjangnya, celana terdiri atas
bagian-bagian sebagai berikut:
Ø Short, yaitu
celana yang panjangnya cukup menutupi panggul.
Ø Jamaica, yaitu celana
yang panjangnya pertengahan paha.
Ø Bermuda, yaitu
celana yang panjangnya sampai di atas lutut.
Ø Pedal, yaitu
celana yang panjangnya sampai di bawah lutut.
Ø Capri, yaitu celana
yang panjangnya sampai di atas mata kaki.
Ø Full length, yaitu
celana yang panjangnya sampai mata kaki.
(Lihat Gambar 2.25).
Gambar 1.25
Macam-macam panjang celana
2.
Silhouttes
Berdasarkan
silhouttesnya, celana terdiri dari beberapa tipe sebagai berikut:
Ø Fitted, yaitu celana yang bentuknya ketat di
kaki.
Ø Slim, yaitu celana yang bentuknya pas di kaki.
Ø Straight, yaitu celana yang bentuknya lurus dari bagian
paha.
Ø Tapered, yaitu celana yang bentuknya pas di
pinggang sampai panggul dan meruncing pada bagian bawah.
Ø Peg top, yaitu celana yang longgar pada bagian
panggul dan meruncing pada bagian bawah.
Ø Ankle puff, yaitu celana panjang yang bagian bawahnya
dikerut.
Ø Bell Bottom, yaitu celana yang bentuknya pas dan
mengembang pada bagian bawah.
Ø Palazzo, yaitu celana yang bentuknya lurus dan
mengembang pada bagian bawah.
Ø Baggy, yaitu celana yang bentuknya lurus mulai pinggang sampai
ujung celana. (Lihat Gambar 1.26).
Gambar 1.26
Macam-macam silhouttes celana
3.
Jacket
Jacket
yaitu busana yang dipakai di atas blus, kemeja atau gaun dengan
panjang mulai
pinggang sampai dengan panggul.Perubahan jas pria memang tidak secepat busana
perempuan yang bisa berganti tiga bulan sekali. Detail perubahan jas
pria, seperti desain, warna dan gaya pun tidak terlihat dengan jelas.
Kenyamanan, potongan, dan karakter tubuh si pemakailah yang menjadi andalan
bagi busana resmi kaum adam ini.
Masing-masing pria memiliki bentuk tubuh berbeda,
sehingga pengerjaan yang sesuai dengan bentuk tubuh itu berpengaruh pada
kenyamaan. Sebagai busana formal, perubahan jas pria ini tidak terlalu
drastis. Namun, seiring dengan perjalanan waktu, jas dirancang pula dengan
gaya kasual yang terlihat dari pemilihan warna, motif, desain dan padupadan.
Ada beberapa perbedaan antara jas kasual dan formal. Banyak pria memadukan jas resmi atau kasual dengan celana jins yang rapi, semi formal dan kasual. jas kasual hadir dengan warna yang mengikuti tren, warna cerah, bermotif kotak-kotak besar, potongannya lebih longgar. Jas ini dapat dipadupadankan dengan celana warna berbeda, bahkan ada yang ditambah aksen kulit di bagian lengan, bahu atau dada. Ukurannya pun lebih panjang dibandingkan jas formal dengan model kerah bervariasi. Sementara itu, jas formal dirancang sesuai bentuk tubuh yang tidak terlalu longgar. Warna yang dipilih pun umumnya warna klasik atau diberi sentuhan motif garis-garis yang serasi dengan warna dasar. Pilihan warnanya tidak jauh dari warna putih, cokelat tua, biru tua, atau keungu-unguan. Bahannya tidak selalu polos, bisa pula motif garis-garis, tapi ukurannya kecil. Karena setiap orang memiliki anatomi tubuh dan kepribadian berbeda, jas siap pakai tidak cocok dipakai untuk semua orang. Ini berbeda dengan jas yang dikerjakan oleh para tailor, yang lebih menonjolkan potongan busana, membuat pemakainya merasa nyaman, dan memperkuat karakter pemakai. Pengerjaan jas yang dilakukan oleh para tailor dilakukan dengan teliti. Untuk membuat satu jas saja diperlukan 250 bagian yang disambungkan. (Lihat Gambar 1.28).
Gambar 1.28
Macam-macam jas
Telah banyak tips yang bisa didapat
kaum perempuan tentang cara memilih pakaian namun bagaimana dengan pria?
Sudah tahukah Anda beberapa aturan dasar untuk mendapatkan busana yang pas
bagi pria, Mudah-mudahan trik berikut ini berguna.
Seindah apapun jas yang Anda inginkan,
semuanya jadi terlihat tidak indah jika Anda tidak nyaman mengenakannya. Agar
nyaman & membuat percaya diri, salah satu faktor penting adalah tepatnya
ukuran jas tersebut yaitu jas dengan ukuran yang pas untuk Anda, berikut
adalah tips yang bisa Anda terapkan:
1. Kenyamanan adalah kunci.
Pilihlah jas pengantin yang tidak hanya
trendy, namun juga nyaman dikenakan. Dengan jas tersebut Anda haruslah
merasa nyaman dan dapat bergerak dengan mudah. Misalnya saat di butik baju Anda
mencobanya, lakukan banyak gerakan memutar lengan, siku, pundak, dan
berdirilah dengan tegak. Hal ini bertujuan agar Anda benar-benar merasakan
kenyamanan dan ukuran yang pas untuk jas pengantin Anda. Anda, kan akan
mengenakan jas tersebut seharian penuh, jadi, sekali lagi, pastikan jas
pengantin Anda pas untuk Anda, ya!
2. Ukurlah.
Yang satu ini tentu saja wajib
dilakukan. Jangan mentang-mentang butik baju terkenal,
Anda langsung menjatuhkan pilihan. Cobalah sekali lagi jas pengantin Anda,
setidaknya 2 hari sebelum hari H. Jangan anggap remeh proses yang satu ini.
Anda akan terkejut betapa banyaknya ketidakcocokan yang Anda temukan saat
mencobanya beberapa hari sebelum hari H. Jika jas tersebut memang terasa
tidak nyaman dan tidak pas bagi Anda, Anda masih memiliki waktu (walau super
sempit) untuk menyewa jas lain yang lebih pas di tubuh Anda.
Jas Anda harus pas dan terasa nyaman di
leher dan bahu. Tidak rumit dikenakan. Cobalah Anda berdiri dan duduk
berulang-ulang dalam posisi jas dikancingkan. Hal ini untuk mengukur
kenyamanan jas Anda.
3. Kemeja
Sekitar seperempat atau setengah inci,
lengan kemeja Anda harus terlihat "keluar" dari lengan jas. Sekali
lagi, kemeja tersebut harus pas dikenakan di leher, bahu, dan pergelangan
tangan
4. Vest atau Rompi
Jika Anda mengenakan rompi di antara
kemeja dan jas pengantin Anda, pastikan bahwa kancing rompi Anda ada di satu
garis yang sama dengan kancing jas Anda.
5. Celana panjang
Pastilah yang satu ini juga perlu
diperhatikan. Ukur panjang sebatas mata kaki, jangan terlalu pendek atau
terlalu panjang. Anda pastilah tahu, ukuran celana yang nyaman bagi Anda.
Pastikan bahwa rietsleingnya berfungsi dengan baik, dan dengan mengenakannya
Anda dapat merasa nyaman bergerak.
6. Dasi
Baik dasi kupu-kupu ataupun dasi
panjang, kenakan yang motifnya sesuai dengan salah satu elemen pakaian Anda.
Harmoni akan terlihat dari pilihan motof dasi Anda.
7. Sepatu dan Kaos Kaki
Belilah
sepatu di sore hari. Saat ini kaki Anda sedang berada dalam ukuran
"terbesar"nya hingga Anda bisa benar-benar menentukan apakah sepatu
yang Anda pilih terasa nyaman dikenakan atau tidak. Jika perlu, mintalah
petugas di toko sepatu untuk mengukur kaki Anda dengan Brannock alias
"penggaris" untuk mengukur kaki Anda. Untuk kaos kaki, jangan pilih
warna atau motif kaos kaki yang sesuai dengan sepatu, sebaliknya justru yang
sesuai warna dengan celana panjang Anda. Karena orang lain akan secara
refleks menyandingkan kesesuaian kaos kaki dengan celana panjang, bukan
dengan sepatu Anda.
Pastikan
bahwa seluruh pakaian yang Anda kenakan di hari bahagia tersebut sempurna,
memberi rasa nyaman dan dapat meningkatkan percaya diri Anda.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perubahan jas pria memang tidak secepat busana
perempuan yang bisa berganti tiga bulan sekali. Detail perubahan jas
pria, seperti desain, warna dan gaya pun tidak terlihat dengan jelas.
Kenyamanan, potongan, dan karakter tubuh si pemakailah yang menjadi andalan
bagi busana resmi kaum adam ini
B.
Saran
1.
Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam pemilihan
pakaian nanyak hal yang perlu di perhatikan
2.
Adaya dukungan dan dorongan masyarakat agar terus
meningkatkan peran serta dalam dunia fashion
|
|
|
DAFTAR PUSTAKA
Sopia, Agha. (2008). Tata busana. Yogyakart: Pustaka Widyatama
Zahri, Wildati. (1994). Menghias Busana. Padang:
FT. UNP
Tata busana jilid 2
www.geoogle.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar